Header Ads Widget

jambimantap

Pemerintah kabupaten (PEMKAB) Tebo Kembali Menggelar Pekan Kebudayaan Daerah Jilid III melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Di Festival Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung Kenduri Swarnabhumi 2024





TEBO– Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Tebo melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan kembali menggelar Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) dalam Rangkaian kenduri swarnabhumi.

Kenduri swarna bumi tahun 2024 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Berkolaborasi dengan 12 Pemerintahan Daerah, salah satunya Kabupaten Tebo, yang dipusatkan di Desa Betung Bedarah Timur, Kecamatan Tebo ilir, Kabupaten Tebo teboSebagai bagian dari rangkaian festival budaya Kenduri Swarnabhumi Tahun 2024, 

Festival Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung Jilid lll digelar di Jembatan Jihan Desa Betung Bedarah Timur, Kabupaten Tebo, Sabtu (29/8/ 2024). 

Festival ketujuh ini mengusung tema multikulturalisme yang mengajak masyarakat untuk merayakan dan menghargai keragaman budaya yang ada di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.

Pamong Ahli Budaya Utama Kemendikbudristek, Siswanto, menyampaikan festival ini adalah bukti nyata bagaimana keragaman budaya di Indonesia bisa disatukan dalam 

satu panggung yang harmonis. Kabupaten Tebo telah menunjukkan bahwa budaya lokal tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berlangsung sangat positif.

“Melalui tema multikultur ini, kita semua diingatkan bahwa perbedaan adalah kekayaan yang harus kita jaga dan lestarikan,” katanya.

Festival Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung Jilid III tidak hanya menjadi ajang bagi para pelaku budaya lokal untuk menampilkan tradisi mereka, tetapi juga menjadi platform untuk memperkenalkan berbagai kebudayaan dari seluruh pelosok Nusantara. 

Dengan pertunjukan seni, pameran kerajinan, dan kuliner khas dari berbagai daerah, festival ini berhasil menciptakan atmosfer kebinekaan yang kuat.

Direktur Festival Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung Jilid III, Septian Azrianto, menekankan pentingnya festival ini dalam memperkuat hubungan antarbudaya. 

“Kami ingin festival ini menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai tradisi dan budaya setempat"

Dalam suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan, pihaknya melihat pengunjung bisa merasakan betapa kaya dan beragamnya warisan budaya yang ditampilkan.

“Kenduri Swarnabhumi 2024, melalui festival ini, mengajak masyarakat untuk mengangkat kembali tradisi dan nilai adat yang berangsur hilang,” ujarnya. 

Septian juga menyoroti bahwa festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi bagi generasi muda.

“Harapannya mereka (generasi muda) akan support dan ikut langsung dalam melestarikan kebudayaan kita,” sambungnya.

Festival ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat Kabupaten Tebo. Kepala Desa Betung Bedarah Timur, Jamhuri, yang turut hadir dalam acara pembukaan, 

mengungkapkan rasa bangganya menjadi tuan rumah terhadap Festival Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung Jilid lll. 

"Kami mengerahkan seluruh organisasi maupun komunitas untuk menyukseskan festival ini. Karena festival ini sangat berdampak untuk mengangkat kembali tradisi dan nilai budaya yang “mulai” ditinggalkan,” ujarnya.



Festival Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung Jilid 3, sebagai bagian dari Kenduri Swarnabhumi 2024, menawarkan beragam kegiatan menarik, mulai dari pertunjukan seni tradisional hingga lokakarya budaya. 


Semua ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang mendalam bagi pengunjung, sekaligus memperkuat rasa kebanggaan terhadap kebudayaan Indonesia yang beragam.


Dengan semangat multikulturalisme yang diusung, festival ini diharapkan dapat terus menjadi simbol persatuan di tengah keberagaman, sekaligus mendorong masyarakat untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya yang dimiliki.


Festival yang digelar di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi ini merupakan satu dari 12 festival budaya Kenduri Swarnabhumi 2024 yang diharapkan menjadi katalis bagi upaya pelestarian budaya dan lingkungan di sepanjang DAS Batanghari, membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan nenek moyang untuk generasi mendatang. 


Kenduri Swarnabhumi sendiri akan digelar di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari, yakni di 10 Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi dan satu Kabupaten 

Dharmasraya, Sumatera Barat dengan mengangkat narasi hubungan penting antara kebudayaan dengan pelestarian lingkungan, khususnya sungai, dan sebaliknya juga tentang pelestarian lingkungan untuk kebudayaan berkelanjutan.


Rangkaian pagelaran festival budaya yang akan diselenggarakan oleh masyarakat setempat ini, menjadi momentum memperkuat semangat kemandirian dalam mengangkat kearifan lokalnya. 


Setiap festival yang digelar akan berkoordinasi dengan Direktur Festival dan Kurator Lokal serta didukung Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaa


Adapun Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) dalam Rangkaian Kenduri swarnabhumi yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi ini berlangsung dari tanggal 29-31 Agustus 2024.


(Salim)

Post a Comment

0 Comments